Pada mulanya, sebelum dunia diciptakan, Firman [1] sudah ada. Firman itu ada bersama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Sejak semula, Firman itu ada bersama Allah. Segala sesuatu diciptakan melalui Firman itu. Dan, tidak ada satu pun dari semua ciptaan Allah yang diciptakan tanpa Dia. Di dalam Firman itu ada kehidupan, dan kehidupan itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan tidak dapat mengalahkannya.
Ada seorang yang diutus oleh Allah bernama Yohanes. Ia datang untuk memberi tahu orang-orang tentang Terang itu. Tujuannya adalah supaya semua orang mendengar tentang Terang itu dan percaya kepada-Nya. Yohanes sendiri bukanlah Terang itu. Tetapi, ia datang untuk memberitakan kepada orang-orang tentang Terang itu. Terang yang sejati, yang memberi terang bagi semua orang, sudah datang ke dunia. (Yohanes 1:1-9, AMD) 1 Firman Menerjemahkan logos dalam Bahasa Yunani. Logos juga dapat diterjemahkan “perkataan.” Yohanes memakai kata itu sebagai gelar atau nama lain untuk Kristus sendiri, karena melalui Raja Penyelamat, Allah berkomunikasi dengan manusia mengenai diri-Nya.
0 Comments
Karena tidak seorang pun akan dibenarkan di hadapan Allah dengan melakukan Hukum Taurat. Melainkan Hukum Taurat selalu menunjukkan dosa-dosa kita. Tetapi Allah telah membuka jalan baru supaya manusia dapat dibenarkan dalam pandangan-Nya. Jalan ini untuk dibenarkan bukan berdasarkan melakukan Hukum Taurat, tetapi masih sesuai dengan Hukum Taurat dan perkataan para nabi. Allah sekarang membenarkan manusia yang percaya kepada Yesus Kristus. Allah melakukan itu untuk semua orang yang percaya kepada Kristus, karena semua manusia mempunyai kebutuhan yang sama. Semua telah berdosa dan tidak layak untuk menikmati kemuliaan Allah.
Manusia dibenarkan di hadapan Allah hanya karena kebaikan hati-Nya. Dan itu diberikan secara cuma-cuma melalui Yesus Kristus, yang membebaskan kita dari dosa. Allah telah mengutus Yesus untuk membuka jalan itu, supaya semua yang percaya kepada Yesus diampuni. (Roma 3:20-25, AMD)
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. (Yesaya 61:1-3,10-11)
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. (Yesaya 9:2-4,6-7)
[Yesus] sama seperti Allah dalam segala hal, namun Dia tidak memikirkan untuk mempertahankan kesamaan-Nya dengan Allah. Sebaliknya, Ia mengosongkan diri-Nya. Dia menerima peran hamba, dan menampakkan diri dalam bentuk manusia. Selama hidup-Nya selaku manusia, Ia merendahkan diri dengan sangat taat kepada Allah, biarpun hal itu membuat kematian-Nya — mati di kayu salib. Jadi, Allah membangkitkan-Nya ke tempat yang sangat penting, dan memberikan kepada-Nya nama yang lebih besar daripada semua nama yang lain. Allah melakukan hal itu supaya setiap orang akan sujud untuk memuliakan nama Yesus. Setiap orang yang ada di surga, di bumi, dan di bawah bumi akan menyembah-Nya. Mereka semuanya akan mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan,” dan hal itu akan membawa kemuliaan bagi Allah Bapa. (Filipi 2:6-11, AMD)
Sesudah ahli-ahli nujum itu pergi, malaikat Tuhan datang kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu mengatakan, “Bangunlah! Bawalah Anak itu dan ibu-Nya, dan segeralah melarikan diri ke Mesir. Anak itu akan dicari Herodes karena mau dibunuhnya. Jangan kembali dari Mesir sampai aku memberitahukannya kepadamu.”
Jadi, Yusuf bangun dan pergi menuju Mesir bersama Anak dan ibu-Nya. Mereka berangkat waktu malam. Dan Yusuf tinggal di Mesir sampai Herodes meninggal. Hal itu terjadi karena Allah telah berkata melalui nabi-Nya, “Aku memanggil Anak-Ku keluar dari Mesir.” Ketika Herodes tahu bahwa ahli-ahli nujum itu telah membohonginya, dia sangat marah. Ia memerintahkan supaya semua anak laki-laki di daerah Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah dibunuh. Ia memperhitungkan umur Anak itu sesuai dengan apa yang dikatakan ahli-ahli nujum itu.
Setelah Herodes meninggal, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir. Malaikat itu mengatakan, “Bangunlah dan bersiaplah! Bawalah Anak itu dan ibu-Nya ke tanah Israel, karena orang yang berusaha membunuh Dia telah meninggal.”
Jadi, Yusuf pun bangun dan bersiap membawa Anak dan ibu-Nya lalu mereka pergi ke tanah Israel. Tetapi Yusuf mendengar bahwa yang memerintah di Yudea adalah Arkhelaus. Arkhelaus menjadi raja setelah ayahnya Herodes meninggal, jadi Yusuf takut pergi ke sana. Tetapi setelah ia diperingatkan dalam mimpi yang lain, maka ia pergi ke daerah yang disebut Galilea. Yusuf pergi ke kota yang bernama Nazaret dan tinggal di sana. Itu terjadi sesuai dengan yang dikatakan Allah melalui nabi-nabi. Mereka telah mengatakan bahwa Kristus yang dijanjikan itu akan disebut, “Orang Nazaret.” (Matius 2:13-23, AMD)
Sesudah Yesus dilahirkan, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.“
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.“ Lalu Herodes memanggil orang-orang majus itu dan kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.“ Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. (Matius 2:1-12)
Pada waktu itu ada seorang bernama Simeon, yang tinggal di Yerusalem. Ia orang yang benar dan hidup saleh. Dan Roh Kudus sering bersama dia. Roh Kudus menyatakan kepadanya bahwa sebelum dia mati, ia akan melihat Kristus yang dijanjikan Allah. Roh Kudus telah menggerakkan Simeon datang ke
pelataran Bait. Dan saat itu Maria dan Yusuf juga membawa Yesus masuk ke situ untuk melakukan sesuai dengan peraturan Hukum Taurat. Simeon memeluk Anak itu dan memuji Allah, katanya, “Sekarang, ya Tuhan, biarkanlah hamba-Mu mati dalam damai seperti yang telah Engkau janjikan. Aku telah melihat dengan mataku sendiri bagaimana Engkau akan menyelamatkan umat-Mu. Sekarang semua orang dapat melihat rencana-Mu. Dialah Terang yang menerangi bangsa-bangsa.” Ada juga seorang nabi perempuan yang bernama Hana, anak Fanuel dari suku Asyer. Saat itu ia datang ke situ dan memuji Allah. Ia berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang sedang menunggu Allah untuk membebaskan Yerusalem. (Lukas 2:25-32, 36,38, AMD)
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. (Lukas 2:8-18)
Pada waktu itu Kaisar Agustus memerintahkan agar diadakan sensus penduduk di seluruh wilayah Romawi. Semua orang pergi ke kota asalnya untuk mendaftarkan diri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di daerah Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, sebab ia keturunan dari Daud. Yusuf pergi untuk mendaftarkan diri bersama Maria yang telah dijanjikan akan mengawini dia. Maria sedang hamil.
Ketika mereka berada di sana, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Ia melahirkan Anaknya yang pertama, seorang Anak laki-laki. Maria membungkus Anak itu dengan kain lampin dan membaringkannya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di dalam penginapan. (Lukas 2:1-7)
|
Categories
All
Archives
January 2025
|