0 Comments
Adapted from My Wonder Studio.
Klik di sini untuk membaca buku ini dalam warna.
Ayat Alkitab untuk anak kecil.
Baca lebih banyak :
Gratis! Serial devosional yang terdiri dari enam buku berilustrasi dengan tema Alkitab dan ayat-ayatnya untuk mengajarkan anak-anak kecil tentang nilai-nilai Kristen.
Setiap judul menyajikan ayat Alkitab dengan penjelasan dan cara menerapkan nilai-nilai Kristen dan moral yang diajarkan. Anak-anak diajak untuk menjelajah pelajarannya dengan melakukan kegiatan yang disarankan dan membicarakan pertanyaannya.
Yesus sering mengajar dengan menggunakan perumpamaan. Salah satu yang paling singkat namun sangat terkenal adalah perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Alkitab mengatakan bahwa “kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini”. (Lukas 18:9)
Orang Farisi adalah sekte religius Yahudi yang sangat berpengaruh pada masa Yesus. Kata “Farisi” berarti “yang terpisah”, yang mana mencerminkan inti kepercayaan mereka. Mereka adalah kaum legalis yang bersumpah untuk mematuhi setiap peraturan, tradisi dan upacara Ortodoks Yahudi yang tidak terhitung jumlahnya. Mereka menganggap dirinya sebagai satusatunya pengikut sejati yang mematuhi Hukum Taurat, dan oleh karenanya merasa dirinya lebih baik dan lebih suci dibandingkan dengan orang lain. Para pemungut cukai menagih hutang untuk rentenir dan bangsa asing yang menguasai Palestina, yaitu orang Roma. Orang Roma menentukan pajak yang harus dibayar dan para pemungut cukai menaikkan jumlah tersebut sehingga kelebihannya masuk ke saku mereka sendiri. Jadi pada umumnya pemungut cukai sama dengan pemeras dan dianggap sebagai pengkhianat serta dipandang hina oleh orang Yahudi. Jadi Yesus memilih dua gambaran yang sangat bertentangan di dalam komunitas orang Yahudi melalui perumpamaan yang melibatkan orang Farisi dan pemungut cukai. Yang seorang dianggap paling baik, paling benar, paling religius, paling ber-Tuhan sedangkan yang satunya dianggap sebagai bajingan yang paling hina.
Perumpamaannya:
Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Lukas 18:10-14) Text © TFI. Art by Didier Martin. |
Categories
All
Archives
September 2024
|